SELAMAT DATANG DI PUSKESMAS SAMBONG

Puskesmas Sambong terletak di kabupaten Blora.Jarak dari kota Blora 30 km,berbatasan dengan cepu & kabupaten Bojonegoro.Wilayah kami 50 % masih berupa hutan jati .

Rabu, 16 Februari 2011

pengobatan TBC dengan strategi DOTS

TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil kuman TBC, bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan ataupun guna-guna. TBC dapat menyerang siapa saja tidak mengenal golongan sosial apapun.

TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti : otak, tulang sendi, selaput otak, kulit, kelamin dan lain-lain.

TBC dapat disembuhkan dengan berobat secara teratur sampai selesai dalam waktu 6-8 bulan. Bila tidak segera diobati, 50% penderita TBC akan meninggal setelah 5 tahun.

TBC banyak menyerang usia produktif (15-55 tahun) dan merupakan penyebab kematian nomer 3 di Indonesia. Data statistik melaporkan bahwa setiap 1 menit muncul penderita baru TBC paru, setiap 2 menit muncul satu penderita baru TB paru yang menular, setiap 4 menit satu orang meninggal akibat TB di Indonesia.

Gejala Penyakit TBC Paru Pada Orang Dewasa:

* Batuk terus menerus disertai dengan dahak selama 3 minggu atau lebih.
* Kadang-kadang dahak yang keluar bercampur dengan darah.
* Sesak nafas dengan rasa nyeri di dada.
* Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
* Berkeringat malam hari walau tanpa aktifitas.
* Demam meriang lebih dari satu bulan.

Sedangkan Gejala Penyakit Pada Anak :

* Berat badan turun selama3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas.
* Tidak ada nafsu makan
* Demam lama dan berulang.Muncul benjolan di daerah leher, ketiak dan lipat paha.
* Batuk lama lebih dari 30 hari dan nyeri dada
* Diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

TBC mudah menular pada anak, tetapi TBC pada anak tidak menular karena pada anak yang terserang bukan di paru tapi di kelenjar. Bila ada kasus TBC anak maka harus dicari sumber penular di sekitarnya.

Cara penularan TBC pada waktu sipenderita berbicara, meludah, batuk atau bersin, penderita TBC akan mengeluarkan kuman-kuman TBC dan menyebarkan kuman TBC yang ada di paru-parunya ke udara dalam bentuk percikan dahak. Kuman TBC tersebut dapat terhirup orang di sekitarnya dan menular pada orang-orang yang secara tidak sengaja menghirupnya. Setelah kuman TBC masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman tersebut dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain.

Cara Memastikan Penyakit TBC

* Untuk mengetahui secara pasti, seseorang menderita penyakit TBC atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan dahaknya di laboratorium klinik (dahak=riak, bukan ludah).
* Pemeriksaan dahak harus dilakukan sebanyak 3kali selama 2 hari.
* Jika hasilnya positif ada kuman berarti orang tersebut menderita penyakit TBC.
* Waktu pemeriksaan dahak adalah : SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu)
* Sewaktu (Hari I): dahak diperiksa di laboratorium sewaktu penderita datang dengan gejala penyakit TB
* Sewaktu (Hari II): sehabis bangn tidur keesokan harinya, keluarkan dahak, tampung dalam pot (wadah) yang diberi petugas, tutup rapat, bawa ke rumah sakit.
* Sewaktu (Hari II): penderita akan diminta dahak lagi di rumah sakit.

TBC dapat dicegah dengan memutuskan rantai penularan yaitu dengan mengobati penderita TBC sampai benar-benar sembuh serta dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Sedangkan untuk penyembuhan dengan jalan minum obat yang diberikan secara teratur,sampai dinyatakan sembuh. Seseorang yang positif menderita penyakit TBC bila berobat di unit pelayanan kesehatan akan mendapat obat TBC yang disebut”Kombipak” atau paket obat FDC yang semuanya diberikan secara gratis, dengan mutu dan kualitas.

Apa itu DOTS

DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy) adalah strategi pengobatan pasien TB dengan menggunakan paduan obat jangka pendek dan diawasi langsung oleh seorang pengawas yang dikenal sebagai PMO (pengawas menelan obat).

Pengobatan TBC dengan strategi DOTS ini merupakan satu-satunya pengobatan TBC yang saat ini direkomendasikan oleh oraganisasi kesehatan sedunia (WHO) karena terbukti paling efektif.

Obat TBC harus diminum secara teratur sampai penderita dinyatakan sembuh. Lama pengobatan berkisar 6 sampai dengan 8 bulan.

Jika tidak teratur minum obat akan menimbulkan:

* Penyakitnya akan lebih sukar diobati
* Kuman TBC dalam tubuh akan berkembang semakin banyak dan menyerang organ tubuh lain
* Akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat sembuh
* Biaya pengobatan akan sangat besar dan tidak ditanggung oleh pemerintah

Untuk Mencegah Penularan TBC

* Agar menutup mulut jika batuk atau bersin sehinggga keluarga atau orang sekelilingnya tidak tertular, terutama bila disekitarnya ada anak-anak
* Jangan meludah di sembarang tempat
* Gunakan tempat yang tertutup untuk menampung dahak dan jangan dibuang di sembarang tempat
* Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (tidak merokok, jemur kasur dan tikar secara teratur, ventilasi udara serta sinar matahari yang cukup

Artikel ini dibagikan oleh: Isaac John
Sumber: keluargamustafa.wordpress.com
Ilustrasi: n/a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar