SELAMAT DATANG DI PUSKESMAS SAMBONG

Puskesmas Sambong terletak di kabupaten Blora.Jarak dari kota Blora 30 km,berbatasan dengan cepu & kabupaten Bojonegoro.Wilayah kami 50 % masih berupa hutan jati .

Kamis, 17 Februari 2011

GUA TERAWANG

wisata Goa Terawang merupakan kompleks goa yang memiliki enam goa dalam satu kawasan, ini terbanyak di Jateng. Di dalam kawasan seluas 13 hektar itu terdapat satu goa induk, satu sendang, dan lima goa kecil lainnya. Goa ini merupakan satu-satunya goa yang di dalamnya terang di siang hari karena terkena sinar matahari. Di kompleks Wanawisata Goa Terawang terdapat kawasan arena bermain anak yang terletak 50 meter dari mulut Goa Terawang yang terasa sejuk karena dipayungi ratusan pohon jati besar.

Lokasinya di desa kedungwungu kec todanan


berjarak 32 kilometer arah barat Kota Blora atau 107 kilometer dari Kota Semarang.Untuk mencapai Goa Terawang sudah tersedia jalan desa yang mulus, dapat ditempuh dari Semarang-Purwodadi-Wirosari menuju ke Kunduran Kabupaten Blora. Tepat di pertigaan depan Puskesmas Kunduran, pengunjung bisa belok kiri melintasi jalan desa yang mulus sepanjang lebih kurang 8 kilometer. Kawasan wisata Goa Terawang berada persis di tepi jalan. Kalau dari Blora, pengunjung menuju ke arah pertigaan Pasar Ngawen, kemudian membelok ke kanan melintasi jalan menuju ke Japah, Padaan, Ngapus, hingga tiba di Todanan atau sekitar 10 kilometer.
Bagi pengunjung yang menggunakan angkutan umum untuk mencapai Goa Terawang, cara yang gampang adalah dengan menaik bus dari Semarang atau dari Blora, lalu turun tepat di Puskesmas Kunduran. Kemudian, pengunjung pindah ke angkutan minibus jurusan Blora-Todanan yang tersedia tiap saat. Sebaiknya pengunjung menghindari perjalanan setelah magrib atau selepas pukul 15.30. Sebab, angkutan umum yang melayani rute Kunduran ke kawasan wisata Goa Terawang sangat jarang. Memang, rambu petunjuk arah menuju ke goa itu tidak terlihat lagi. Di sepanjang jalan utamaSemarang -Blora, rambu juga tidak terpasang sehingga agak merepotkan pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi. Namun, tak perlu khawatir, Anda bisa bertanya kepada setiap penduduk setempat. Pada akhir pekan sering kali ada pertunjukan hiburan musik dangdut atau kegiatan pertemuan di pendapa limasan khas rumah Blora di areal kawasan wisata Goa Terawang

Kawasan area Goa Terawang memiliki lingkungan berhawa sejuk, segar,dengan panorama hutan yang memesona. Pertengahan November 2006,misalnya, meski kawasan itu masih diliputi musim kemarau, suhu udaranya hanya 21,8 derajat Celsius. Ketikamatahari mencapai puncaknya, suhu udara di kawasan itu masih di bawah 36 derajat Celsius. Ini tiada lain berkat rimbunnya pohon-pohon jati tua yang besar dan rindang, di samping pohon besar lain, seperti pohon asam jawa dan pohon trembesi. Lokasi goa berada pada elevasi 172 meter di atas permukaan laut, di kawasan Pegunungan Kapur utara Jateng bagian timur. Goa Terawang terletak di relung bagian bawah. Menuju ke pintu goa tersedia anak tangga yang dilengkapi besi pengaman di bagian tengahnya sepanjang 15

meter. Ketinggian kelima goa yang ada di kawasan Goa Terawang bervariasi antara 1 meter dan 24 meter. Lebarnya juga bervariasi, dari 3 meter hingga 18 meter. Goa Terawang ini memanjang, menyerupai deretan rumah yang saling terhubung sepanjang 600 meter lebih. Tinggi langit-langitnya juga bervariasi, antara empat meter. Ada yang berbentuk parabola dihiasi stalaktit berbagai bentuk yang menawan. Bila musim hujan, stalaktit dan stalagmit akan meneteskan air sepanjang musim. Dalam sejarahnya tidak ada legenda rakyat yang mengemuka dari kawasan wisata Goa Terawang. Goa ini sudah dikenal sejak zaman raja-rajaJawa untuk tempat bertapa guna memperoleh kekuatan mistis.Pada masa pemerintahan Belanda, goa ini banyak menyimpan sejarah karena sering digunakan untuk pertemuan Bupati Blora semasa RMA Cokronegoro dengan pejabat-pejabat Belanda. Konon, tiap akhir pertemuan selalu diadakan pesta dansa bagi pejabat yang hadir. Namun, pada masa perang kemerdekaan, goa ini menjadi daerah pertahanan bagi para pejuang. Keunikan di Goa Terawang ini, para pengunjung leluasa mengamati goa di

siang hari. Di langit-langit goa terdapat sejumlah lubang alami yang memungkinkan sinar matahari menerobos masuk ke dalam dan menerangi bagian dalam goa. Oleh sebab itu, goa ini disebut Goa Terawang. Berkat lubang-lubang cahaya tadi, pengunjung tidak saja mendapat sirkulasi udara yang segar, tetapi bisa dengan saksama mengamati

keunikan dan keragaman bentuk-bentuk stalaktit dan stalagmit yang terdapat di dalam goa. Diyakini, stalaktit dan stalagmit yang ada di dalam goa itu masih tumbuh dan memberikan keragaman bentuk, seperti cumi-cumi raksasa atau jamur. Sementara stalaktit yang menjuntai ke bawah dari dinding atas berpadu menyambung dari langit-langit hingga lantai goa. Di salah satu sudut dinding goa, pengunjung juga bisa menemukan stalaktit mirip gigi "buta" (raksasa). Cahaya yang masuk ke dalam goa itu menciptakan bias sinarmatahari yang memberi kesan tersendiri. Ada nuansa "pencerahan" pada berkas-berkas cahaya yang jatuh menimpa bagian-bagian tertentu dinding goa. Seperti ada yang mengatur saja, cahaya yang masuk itu hanya menerangipanorama tertentu, tetapi memperjelas detail tiap sudut goa. Jadi, bayangan bahwa goa itu angker menjadi sirna. Yang ada lukisan alam yang menakjubkan.

Read more: http://www.wisatanesia.com/2010/05/goa-terawang-blora.html#ixzz1ED7oytPi

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri ;-) seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue

Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).

Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
- Paracetamol membantu menurunkan demam
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
- Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.

Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
INGAT ! foging hanya membunuh nyamuk dewasa,PSN lebih efektif dan lebih murah dalam pemberantasan demam berdarah !

Rabu, 16 Februari 2011

PENYAKIT KUSTA

Indonesia menempati urutan ke 3 (tiga) di dunia dengan total penderita 17.723 orang. Kusta bukan hanya menimbulkan dampak medis pada masyarakat, namun juga telah menimbulkan dampak sosial berupa stigma dan diskriminasi pada orang yang pernah mengalami kusta. Untuk itu maka pelayanan kusta tidak cukup hanya dengan melakukan tindakan medis dan usaha penghapusan stigma dan diskriminasi, namun juga perlu untuk dilakukan pencegahan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara benar tentang penyakit kusta.

Penyakit Kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau Penyakit Hansen dimana dalam catatan sejarah diketahui bahwa penyakit ini sudah dikenal masyarakat sejak 300 SM. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Bakteri tersebut pertama kali ditemukan oleh G.A. Hansen pada tahun 1873. Bakteri ini mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2 – 3 minggu. Daya tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia.

Selama ini yang diyakini sebagai sumber utama penularan penyakit Kusta adalah manusia. Bakteri kusta banyak bersarang pada kulit dan mukosa hidung manusia. Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2 – 5 tahun bahkan juga dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Belum diketahui secara pasti bagaimana cara penularan kuman kusta. Namun secara teoritis dikrtahui bahwa seseorang terinfeksi kuman kusta karena pernah melakukan kontak langsung dalam jangka yang sangat lama dengan orang terkena kusta yang belum minum obat. Adapun caar masuk kuman kusta kepada orang lain diperkirakan melalui saluran pernafasan bagian atas.

Banyak orang takut berlebihan tertular penyakit kusta. Padahal menurut penelitian medis Kusta merupakan jenis penyakit menular yang sulit menular. Ada 3 (tiga) kelompok orang dalam system penularan penyakit kusta:

1.

Orang yang memiliki tingkat imunitas (kekebalan) tinggi terhadap kuman kusta, maka orang tersebut akan resisten terhadap kuman kusta.
2.

Orang yang memiliki kekebalan rendah terhadap kuman kusta, maka mungkin orang tersebut dapat terinfeksi kuman kusta namun akan sembuh dengan sendirinya.
3.

Orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit kusta. Jika orang tersebut melakukan kontak langsung dan dalam waktu yang lama dengan orang yang membawa bakteri kusta dan belum minum obat, maka orang tersebut akan mengalami sakit kusta.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 95% manusia memiliki kekebalan (resisten) terhadap penyakit kusta. Sementara hanya 5% orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap kuman kusta. Sebagai sebuah ilusterasi: dari 100 orang, 95 orang tidak dapat terserang kusta, 3 orang sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya, dan 2 orang sakit dan harus minum obat.


Tanda-tanda kemungkinan terkena Kusta

1.

Tanda-tanda pada Kulit:
*

Kelainan pada kulit berupa bercak kemerahan,keputihan, atau benjolan.
*

Kulit Mengkilap.
*

Bercak yang tidak gatal.
*

Adanya bagian tubuh yang tidak berkeringat dan tidak berambut.
*

Lepuh tapi tidak nyeri.
2. Tanda-tanda pada Syaraf:
*

Rasa kesemutan,tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota badan atau muka.
*

Gangguan kerak pada anggota badan atau bagian muka.
*

Adanya kecacatan (deformitas) pada bagian tubuh.
*

Terdapat luka tapi tidak sakit.




Jika Anda Mengalami Tanda – Tanda di Atas Maka Segera Datang ke PUSKESMAS SAMBONG untuk Memeriksakan Diri,GRATIS .

pengobatan TBC dengan strategi DOTS

TBC adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil kuman TBC, bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan ataupun guna-guna. TBC dapat menyerang siapa saja tidak mengenal golongan sosial apapun.

TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti : otak, tulang sendi, selaput otak, kulit, kelamin dan lain-lain.

TBC dapat disembuhkan dengan berobat secara teratur sampai selesai dalam waktu 6-8 bulan. Bila tidak segera diobati, 50% penderita TBC akan meninggal setelah 5 tahun.

TBC banyak menyerang usia produktif (15-55 tahun) dan merupakan penyebab kematian nomer 3 di Indonesia. Data statistik melaporkan bahwa setiap 1 menit muncul penderita baru TBC paru, setiap 2 menit muncul satu penderita baru TB paru yang menular, setiap 4 menit satu orang meninggal akibat TB di Indonesia.

Gejala Penyakit TBC Paru Pada Orang Dewasa:

* Batuk terus menerus disertai dengan dahak selama 3 minggu atau lebih.
* Kadang-kadang dahak yang keluar bercampur dengan darah.
* Sesak nafas dengan rasa nyeri di dada.
* Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
* Berkeringat malam hari walau tanpa aktifitas.
* Demam meriang lebih dari satu bulan.

Sedangkan Gejala Penyakit Pada Anak :

* Berat badan turun selama3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas.
* Tidak ada nafsu makan
* Demam lama dan berulang.Muncul benjolan di daerah leher, ketiak dan lipat paha.
* Batuk lama lebih dari 30 hari dan nyeri dada
* Diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.

TBC mudah menular pada anak, tetapi TBC pada anak tidak menular karena pada anak yang terserang bukan di paru tapi di kelenjar. Bila ada kasus TBC anak maka harus dicari sumber penular di sekitarnya.

Cara penularan TBC pada waktu sipenderita berbicara, meludah, batuk atau bersin, penderita TBC akan mengeluarkan kuman-kuman TBC dan menyebarkan kuman TBC yang ada di paru-parunya ke udara dalam bentuk percikan dahak. Kuman TBC tersebut dapat terhirup orang di sekitarnya dan menular pada orang-orang yang secara tidak sengaja menghirupnya. Setelah kuman TBC masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman tersebut dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain.

Cara Memastikan Penyakit TBC

* Untuk mengetahui secara pasti, seseorang menderita penyakit TBC atau tidak, yaitu dengan pemeriksaan dahaknya di laboratorium klinik (dahak=riak, bukan ludah).
* Pemeriksaan dahak harus dilakukan sebanyak 3kali selama 2 hari.
* Jika hasilnya positif ada kuman berarti orang tersebut menderita penyakit TBC.
* Waktu pemeriksaan dahak adalah : SPS (Sewaktu Pagi Sewaktu)
* Sewaktu (Hari I): dahak diperiksa di laboratorium sewaktu penderita datang dengan gejala penyakit TB
* Sewaktu (Hari II): sehabis bangn tidur keesokan harinya, keluarkan dahak, tampung dalam pot (wadah) yang diberi petugas, tutup rapat, bawa ke rumah sakit.
* Sewaktu (Hari II): penderita akan diminta dahak lagi di rumah sakit.

TBC dapat dicegah dengan memutuskan rantai penularan yaitu dengan mengobati penderita TBC sampai benar-benar sembuh serta dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

Sedangkan untuk penyembuhan dengan jalan minum obat yang diberikan secara teratur,sampai dinyatakan sembuh. Seseorang yang positif menderita penyakit TBC bila berobat di unit pelayanan kesehatan akan mendapat obat TBC yang disebut”Kombipak” atau paket obat FDC yang semuanya diberikan secara gratis, dengan mutu dan kualitas.

Apa itu DOTS

DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy) adalah strategi pengobatan pasien TB dengan menggunakan paduan obat jangka pendek dan diawasi langsung oleh seorang pengawas yang dikenal sebagai PMO (pengawas menelan obat).

Pengobatan TBC dengan strategi DOTS ini merupakan satu-satunya pengobatan TBC yang saat ini direkomendasikan oleh oraganisasi kesehatan sedunia (WHO) karena terbukti paling efektif.

Obat TBC harus diminum secara teratur sampai penderita dinyatakan sembuh. Lama pengobatan berkisar 6 sampai dengan 8 bulan.

Jika tidak teratur minum obat akan menimbulkan:

* Penyakitnya akan lebih sukar diobati
* Kuman TBC dalam tubuh akan berkembang semakin banyak dan menyerang organ tubuh lain
* Akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat sembuh
* Biaya pengobatan akan sangat besar dan tidak ditanggung oleh pemerintah

Untuk Mencegah Penularan TBC

* Agar menutup mulut jika batuk atau bersin sehinggga keluarga atau orang sekelilingnya tidak tertular, terutama bila disekitarnya ada anak-anak
* Jangan meludah di sembarang tempat
* Gunakan tempat yang tertutup untuk menampung dahak dan jangan dibuang di sembarang tempat
* Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (tidak merokok, jemur kasur dan tikar secara teratur, ventilasi udara serta sinar matahari yang cukup

Artikel ini dibagikan oleh: Isaac John
Sumber: keluargamustafa.wordpress.com
Ilustrasi: n/a

Jumat, 11 Februari 2011

LOKO WISATA CEPU
Loko Wisata ini merupakan paket perjalanan wisata di hutan jati KPH Cepu dengan transportasi rangkaian Kereta Api yang ditarik Lokomotip tua buatan Berliner Maschinnenbaun Jerman Tahun 1928. Jarak tempuh sejauh 60 Km. kecapatan maksim7um 20 Km/jam waktu perjalanan 4 jam. Letak bengkel transit di Kota Cepu + 36 Km. ke arah Tenggara Kota Blora.lokomotif wisata melewati hutan jati sambong yg berusia ratusan tahun.